Saya mulai
takut. Pada dasarnya saya masih manusia egois. Saya ingin Tuhan menolong saya.
Maka Ia mendekat. Namun ketika saya rasa Ia dekat, saya menjadi penakut. Setiap
ucap dan doa menjadi terlalu cepat ditanggapi. Sementara sisi manusia saya
belum siap menghadapi resikonya.
Sebagaimana
hubungan dengan manusia, hubungan dengan Tuhan pun ada timbal baliknya. Ketika
Tuhan terasa semakin dekat dengan saya, saya tahu saya harus merelakan beberapa
bahkan banyak hal duniawi yang saya sukai, demi mendekat dengan-Nya. Pada
dasarnya saya masih manusia biasa yang masih menyukai hal-hal duniawi. Saya
harus ikhlas dengan kesulitan yang menguji iman saya pada-Nya. Pada dasarnya
saya merasa iman saya tidak terlalu baik. Saya meragukan diri saya sendiri.
Saya mulai
takut dengan doa yang terjabahkan terlalu cepat. Hingga saya merasa setiap laku
dan tindak saya diperhatikan oleh-Nya. Saya mulai takut. Namun bukankah kita
seharusnya memang hanya boleh takut pada-Nya di dunia ini?
Begitu saya
kemudian menyadari.
Be First to Post Comment !
Post a Comment